Halo ketemu lagi dengan saya pengaran tulisan ini. lama sekali saya mengerjakan tugas ini ya dikarenakan beberapa penyebab yang tidak bisa saya ungkapkan di tulisan ini. hihihi. XD
Okeh dari pada lama lama dan malam pun akan mencapai puncaknya, saya akan berbicara tentang pilpres 2014 yang sampai WOOOOOW di mata saya sendiri. Berawal dari kita yang telah mengetahui tentang siapa yang akan menjadi Capres dan Cawapres. Di tahun ini ada dua sosok dan gaya yang berbeda untuk kedua Capres ini. Wow ada yang bilang nomor 1 adalah Capres yang sangat tegas, dan ada yang bilang wow capres nomor 2 merakyat. Ya itu lah tanggapan orang orang berfanatik ria di pilpres kali ini. dari setiap pihak menginginkan Capres dan Cawapresnya memimpin Negara ini dengan "BAIK dan BENAR"?.
Tapi oke lah bagi saya wajar ketika seseorang atau kelompok menginginkan pemimpin dengan tipenya mereka, tapi ini masih di sebut Negara INDONESIA kan? Negara Demokrasi kan?. Tapi apa yang saya liat dari awal sampai sekarang atau bahkan bisa lebih. Yang ada saling menjatuhkan satu sama lain melalui berbagai media, meskipun kalo di sorot kamera saling lempar senyum, meskipun kalo ditanya siapa "OTAK"nya saling sembunyi tangan. Bersikap jujur untuk saling mendukung aja pada susah, gimana jika salah satu capres yang dihina menjadi sosok pemimpin. Yang ada nantinya kalian tidak menerima karena, mungkin saya akan bilang kalian bodoh sekali seakan akan jika yang kalian bela itu paling WOOW. Jadi pemimpin itu sulit sekali karena HARUS, WAJIB, MENDENGAR, MELIHAT, MENGOBATI masyarakat. Dan menjadi masyarakat juga HARUS TAU DIRI, bukan karena kita RAKYAT kita bisa terus terusan mengeluh. Intinya saling kerja sama antara pemimpin dan rakyat itu penting.
Oh iya satu hal lagi setiap warga nergara punya kewajiban untuk memilih, jadi pakailah kewajiban itu dengan maksimal. Apa yang kamu pilih bukan semata mata bujukan atau dorongan dari orang lain, apa lagi kalo cuman ikut ikutan doang kalo ketemu saya mungkin saya akan hina XD. pilih berdasarkan hati yang bersih ditambah pemikiran yang jernih serta harapan yang membawa INDONESIA BERSIH!.
Dan jika ada seseorang menanyakan pendapat saya mengenai pilpres 2014 ini. saya akan menjawab TIDAK JUJUR, SALING MENGHINA, MEMBUAT PASUKAN, PERANG!. terimakasih dari saya penulis semau maunya. Mohon maaf jika ada yang tersakiti tapi buat apa sakit hati karena bukan menghina tapi kita perlu intropeksi lagi.
M.p's Blog
Ini adalah blog tentang tugas kuliah
Jumat, 04 Juli 2014
Penetapan Harga Transfer
PENETAPAN HARGA TRANSFER
Harga
transfer (transfer pricing) adalah harga jual khusus yang dipakai dalam
pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan unit penjual (selling
division) dan unit divisi pembeli (buying divison). Pada penjelasan ini
pengertian harga transfer dibatasi pada nilai yang diberikan atas suatu
transfer barang atau jasa dalam suatu transaksi yang setidaknya salah satu dari
kedua pihak yang terlibat adalah pusat laba.
Harga transfer yang terjadi antar unit harus mencapai tujuan, antara lain:
1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita perusahaan yaitu meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan.
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha secara individual.
4. Mudah dimengerti dan dikelola sebagai suatu sistem penentuan harga.
Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga sepakatannya, karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual, dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal yang sangat penting.
Harga transfer yang terjadi antar unit harus mencapai tujuan, antara lain:
1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita perusahaan yaitu meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan.
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha secara individual.
4. Mudah dimengerti dan dikelola sebagai suatu sistem penentuan harga.
Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga sepakatannya, karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual, dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal yang sangat penting.
Metode
penentuan harga transfer
Ada dua
metode penentuan harga yaitu :
q Prinsip dasar
prinsip
dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan
dikenakan seandainya produk tersebut dijual kekonsumen luar atau dibeli dari
pemasok luar.
q Situasi ideal
yang terdiri dari :
1. Orang –orang yang Kompeten
2. Atmosfer yang Baik
3. Harga Pasar
4. Kebebasan Memperoleh Sumber Daya
5. Informasi Penuh
6. Negosiasi
Orang yang
kompeten
Idealnya,para
manajer harus memperhatikan kinerja jangka panjang dari pusat tanggung jawab
mereka,sama seperti kinerja jangka pendeknya.staf yang terlibat dalam negosiasi
dan arbitrase harga transfer juga harus kompeten.
Atmosfer
yang baik
Para manajer
harus menjadikan profitabilitas,sebagaimana diukur dalam laporan laba rugi
mereka,sebagai cita –cita yang penting dan pertimbangan yang signifikan dalam
penilaian kinerja mereka.
Harga pasar
Harga
transfer yang ideal adalah berdasarkan harga pasar normal dan mapan dari produk
identik yang sedang ditransfer,harga pasar mencerminkan kondisi yang sama
dengan produk yang dikenakan harga transfer.
Kebebasan
memperoleh sumber daya
Alternatif
dalam memperoleh sumber daya haruslah ada,dan para manajer sebaiknya didizinkan
untuk memilih alternatif yang paling baik untuk mereka.manajer pembelian harus
bebas untuk membeli dari pihak luar,dan manajer penjualan harus bebas untuk
menjual ke pihak luar.
Informasi
penuh
Para manajer
harus mengetahui semua alternatif yang ada,serta biaya dan pendapatan yang
relevan dari masing –masing alternatif tersebut.
Negosiasi
Harus ada
mekanisme kerja yang berjalan lancar untuk melakukan negosiasi’’kontrak’’antar
usaha.
Jika semua
kondisi diatas terpenuhi,maka sistem harga transfer berdasarkan harga pasar
dapat menghasilkan keselarasan cita –cita,dan tidak membutuhkan administrasi
pusat.
Hambatan
hambatan dalam perolehan sumber daya
Ada tiga
hambatan dalam perolehan sumber daya,yaitu :
Ø Pasar yang terbatas
Ø Kelebihan dan kekurangan kapasitas industry
Harga
Transfer Berdasarkan Biaya
dua
keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer berdasarkan biaya :
1) bagaimana menentukan besarnya
biaya
2) bagaimana menghitung markup
laba
Bagaimana
menentukan besarnya biaya
dasar yang
umum adalah biaya standar.biaya aktual tidak boleh digunakan karena faktor
inefisiansi produksi akan diteruskan kepusat laba pembelian.jika biaya standar
yang digunakan maka dibutuhkan suatu insentif untuk menetapkan standar yang
ketat dan untuk meningkatkan standar tersebut.
Bagaimana
Menentukan Markup laba
Dalam
menghitung markup laba juga terdapat dua keputusan,yaitu :
1. Apa dasar markup laba tersebut
2. Tingkat laba yang dipderlukan
Biaya Tetap
dan Laba Hulu
Penetapan
harga transfer dapat menimbulkan permasalahn yang cukup serius dalam perusahaan
yang terintegrasi.pusat laba yang pada akhirnya menjual produk ke pihak luar
mungkim tidak menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung
didalam harga pembelian internal.bahkan jika pusat laba terakhir menyadari
adanya biaya tetap dan laba tersebut,pusat laba itu mungkin enggan untuk
mengurangi labanya guna mengoptimalkan laba perusahaan.
Berikut
metode – metode untuk mengatasi masalah tersebut :
§ Persetujuan antar unit usaha
Beberapa perusahaan membuat
mekanisme formal dimana wakil – wakil dari unit pembelian dan penjualan bertemu
secara berkala untuk memutuskan harga penjualan ke pihak luar dan pembagian
laba untuk produk – produk dengan biaya tetap dan laba bagian hulu yang
signifikan.
§ Dua langkah penentuan harga
Cara lain untuk mengatasi masalah
ini adalah dengan membuat harga transfer yang meliputi dua beban.pertama,untuk
setiap unit yang terjual pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang sama
dengan biaya variabelstandar produksi.kedua,pembebanan biaya berkala(biasanya
setiap bulan )dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya tetap yang
berkaitan dengan pasilitas yang disediakan untuk unit pembelian.salah satu atau
kedua komponen tersebut harus memasukkan margin laba.
§ Pembagian laba
Jika sistem dua penentuan harga
tidak dapat dilakukan maka sistem pembagian laba(profit sharing )dapat
digunakan untuk memastikan keselarasan antara kepentingan unit usaha dan
perusahaan.sistem tersebut beroperasi dengan cara berikut :
1. Produk tersebut ditransfer ke unit
pemasaran pada biaya variabel standar.
2. Setelah produk tersebut dijual,unit
unit usaha membagi kontribusi yang dihasilkan yang merupakan harga penjualan
dikurangi biaya variabel produksi dan pemasaran.
§ Dua kelompok harga
Dalam metode ini pendapatan unit
produksi akan dikreditkan pada harga jual ke luar dalam unit pembelian
dibebankan dengan total biaya standar.selisihnya dibebankan dalam akun kantor
pusat dan dieliminasi ketika laporan keuangan unit usaha dikonsolidasikan.metode
penentuan harga transfer ini terkadang digunakan ketika ada konflik antara unit
pembelian dan penjualan yang tidak dapat diselesaikan oleh metode yang lain.
Tetapi ada beberapa kelemahan dari
sistem yang menggunakan dua kelompok harga.Pertama,jumlah laba
unit usaha kan lebih besar dari laba perusahaaan secara keseluruhan.Kedua,sistem
ini mencipatakan suatu ilusi bahwa unit usaha menghasilkan uang,sementara pada
kenyataanya perusahaan secara keseluruhan mengalami kerugian karena debit
kekantor pusat.Ketiga,sistem ini dapat memicu unit usaha untuk
hanya berkonsentrasi pada transfer internal karena terpaku pada markup yang
bagus dengan mengorbankan penjualan keluar.Keempat,ada tambahan
pembukuan yang terlibat dalam pendebitan akun kantor pusat setiap usaha
dikonsolidasi.Kelima,fakta bahwa konflik diantara unit bisnis
akan berkurang dalam sistem tersebutdapat dilihat sebagai kelemahan.
PENENTUAN HARGA JASA KORPORAT
Pengendalian
atas Jumlah Jasa
Unit usaha
mungkin diharuskan untuk menggunakan staf korporat untuk jasa – jasa seperti
teknologi informasi serta riset dan pengembangan.ada tiga teori pemikiran
mengenai jasa – jasa tersebut :
Teori
pertama menyatakan bahwa suatu unit usaha harus membayar biaya variabel standar
dari jasa yang diberikan.jika membayar kurang dari itu,maka unit usaha akan
termotivasi untuk menggunakan jasa – jasa dalam jumlah yang lebih banyak
daripada yang dibenarkan secara ekonomis.
Teori
pemikiran yang kedua menyarankan harga yang sama dengan biaya variabel standar
ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standar yaitu biata penuh.
Teori
pemikiran yang ketiga menyarankan harga yang sama dengan harga pasar,atau biaya
penuh standar ditambah dengan margin laba.harga pasar akan digunakan jika
memungkinkan;jika tidak maka harga sebesar biaya penuh ditambah ROI yang akan
digunakan.
Administrasi
Harga Transfer
Negosiasi
Hampir semua
perusahaan,unit usaha menegosiasikan harga transfer satu sama lain;maksudnya
harga transfer yang tidak ditentukan oleh kelompok staf pusat.alasan yang
paling penting untuk hal ini adalah kepercayaan bahwa dengan menetapkan harga
jual dan mencapai kesepakatan atas harga pembelian yang paling sesuai merupakan
salah satu fungsi utama dari manajemen lini.
Unit –unit
usaha harus mengetahui aturan dasar yang dijadikan patokan dalam melakukan
negosiasi harga tersebut.disebagian kecil perusahaan,kantor pusat
menginformasikan kapada unit – unit usaha tersebut bebas bertransaksisatu sama
lain atau ddengan perusahaan luar yang ditemui,dengan persyaratan bahwa jika
impas,maka bisnis tersebut harus tetap dalam perusahaan.
Arbitrase
dan Penyelesaian Konflik
Arbitrase
dapat dilakukan dengan beberapa cara.dalm sistem yang formal,kedua pihak
menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah/pendamai( arbitrator
).arbitrator akan meninjau posisi mereka masing – masing dan memutuskan harga
yang akan ditetapkan kadangkala dengan bantuan staf kantor yang lain.
Selain
tingkat formalitas arbitrase,jenis proses penyelesaian konflik yang digunakan
juga mempengaruhibefektifitas suatu sistem harga transfer.terdapaat empat cara
untuk menyelesaikan konflik :
v Memaksa (forcing )
v Membujuk ( smoothing )
v Menawarkan (bargaining )
v Penyelesaian masalah (problem solving )
Luas dan
formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan harga transfer
bergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan
pasar serta harga pasar.semakin besar jumlah transfer dan ketersediaan harga
pasar,maka semakin formal dan spesifik peraturan yang ada.jika harga pasar
selalu siap sedia,maka perolehan sumber daya dapat dikendalikan dengan
peninjauan kantor pusat atas keputusan buat atau beli ( make-ar-buy decision
)yang melebihi jumlah tertentu.
Beberapa
perusahaan membagi produknya kedalam dua kelas :
Kelas I
meliputi seluruh produk untuk mana manajaemen senior ingin mengendalikan
perolehan sumber daya.produk ini biasanya merupakan produk – produk yang
bervolume besar;produk – produk yang tidak memiliki sumber dari luar;dan produk
– produk yang produksinya tetap ingin dikendalikan oleh pihak manajemen demi
alasan kualitas atau alasan tertentu.
Melas II
meliputi seluruh produk lainnya.secara umum,ini merupakan produk – produk yang
dapat diproduksi diluar perusahaan tanpa adanya gangguan terhadap operasi yang
sedang berjalan,produk – produk yang volumenya relatif kecil,diproduksi dengan
peralatan umum( general-purpose equipment).produk-produk kelas II
ditansfer pada harga pasar.
Penentuan Harga TransferTentunya dalam penentuan harga transfer manajemen tidak dapat sembarangan menentukan harga, secara garis besar harga tersebut sebisa mungkin tidak merugikan salah satu pihak yang terlibat, selain itu harga transfer dalam praktiknya harus terus diperhatikan agar tujuan manajemen sesuai dengan tujuan perusahaan.
Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut diual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Namun hal tersebut dalam dunia nyata sangat sulit diterapkan, hanya sedikit perusahaan yang menetapkan prinsip ini.
Secara umum harga transfer dapat ditentukan dengan menggunakan metode-metode berikut:
1) Harga Transfer Berdasarkan Harga Pasar (Market-Based Transfer Prices)
Harga transfer berdasarkan harga pasar dipandang sebagai penentuan harga transfer yang paling independen. Barang-barang yang diproduksi unit penjual dihargai sama dengan harga yang berlaku di pasar, pada sisi divisi penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi pembeli harga yang dibayarkan adalah harga yang sewajarnya.
Namun yang menjadi kelemahan utama dari sistem ini adalah jika harga suatu produk ternyata tidak tersedia di pasar. Tidak semua barang-barang yang diperjual-belikan antar divisi tersedia di pasar, misalnya pada suatu industri yang terdeferensiasi dan terintegrasi seperti industri kertas, jika divisi penjual harus mengirim kertas yang setengah jadi ke divisi lain, pasar tidak menyediakan harga kertas mentah atau setengah jadi.
Namun, jika harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan maka ada baiknya menggunakan harga pasar. Meskipun demikian, jika tidak ada cara untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya adalah mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost-based transfer price).
2) Harga Transfer Berdasarkan Biaya (Cost-based Transfer Prices)
Perusahaan menggunakan metode penetapan harga transfer atas dasar biaya yang ditimbulkan oleh divisi penjual dalam memproduksi barang atau jasa, penetapan harga transfer metode ini relatif mudah diterapkan namun memiliki beberapa kekurangan. Pertama, penggunaan biaya sebagai harga transfer dapat mengarah pada keputusan yang buruk, jika seandainya unit penjual tidak dapat memproduksi dengan optimal sehingga menghasilkan biaya yang lebih tinggi daripada harga pasar, maka dapat terjadi kecenderungan pembelian barang dari luar. Kedua, jika biaya digunakan sebagai harga transfer, divisi penjual tidak akan pernah menghasilkan laba dari setiap transaksi internal. Ketiga, penentuan harga transfer yang berdasarkan biaya berarti tidak ada insentif bagi orang yang bertanggung jawab mengendalikan biaya.
Umumnya perusahaan menetapkan harga transfer atas biaya berdasarkan biaya variabel dan atau biaya tetap dalam bentuk: biaya penuh (full cost), biaya penuh ditambah mark-up (full cost plus markup) dan gabungan antara biaya variabel dan tetap (variable cost plus fixed fee).
3) Harga Transfer Negoisasi (Negotiated Transfer Prices)
Dalam ketiadaan harga, beberapa perusahaan memperkenankan divisi-divisi dalam perusahaan yang berkepentingan dengan transfer pricing untuk menegosiasikan harga transfer yang diinginkan. Harga transfer negoisasi memiliki beberapa kelebihan. Pertama, pendekatan ini melindungi otonomi divisi dan konsisten dengan semangat desentralisasi. Kedua, manajer divisi cenderung memiliki informasi yang lebih baik tentang biaya dan laba potensial atas transfer dibanding pihak-pihak lain dalam perusahaan.
Harga transfer negosiasian mencerminkan prespektif kontrolabilitas yang inheren dalam pusat-pusat pertanggungjawaban karena setiap divisi yang berkepentingan tersebut pada akhirnya yang akan bertanggung jawab atas harga transfer yang dinegosiasikan. Namun transfer pricing ini tidak begitu mudah untuk ditentukan karena posisinya pada situasi sulit yang bisa menimbulkan conflict of interest diantara kedua belah pihak yang terlibat, yaitu divisi penjual dan divisi pembeli. Artinya, tidak akan ada satu metode transfer price yang terbaik, yang akan diterima mutlak oleh kedua belah pihak.
Harga Transfer pada Perusahaan Multinasional
Transfer pricing sering juga disebut dengan intracompany pricing, intercorporate pricing, interdivisional atau internal pricing yang merupakan harga yang diperhitungkan untuk keperluan pengendalian manajemen atas transfer barang dan jasa antar anggota (grup perusahaan). Bila dicermati secara lebih lanjut, transfer pricing dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang disepakati (harga pasar).
Tujuan harga transfer berubah apabila melibatkan multinational corporation (MNC) serta barang yang ditransfer melalui batas-batas negara. Tujuan penentuan harga transfer internasional terfokus pada meminimalkan pajak, bea, dan risiko pertukaran asing, bersama dengan meningkatkan suatu kompetitif perusahaan dan memperbaiki hubungannya dengan pemerintah asing. Walaupun tujuan domestik seperti motivasi manajerial dan otonomi divisi selalu penting, namun seringkali menjadi sekunder ketika transfer internasional terlibat. Perusahaan akan lebih fokus pada pengurangan pajak total atau memperkuat anak perusahaan asing. Oleh karena itu transfer pricing juga sering dikaitkan dengan suatu rekayasa harga secara sistematis yang ditujukan untuk mengurangi laba yang nantinya akan mengurangi jumlah pajak atau bea dari suatu negara.
Sebagai contoh, pembebanan harga transfer yang rendah untuk anak perusahaan asing mungkin akan mengurangi pembayaran bea cukai sebagai akibat dari batas-batas internasional, atau mungkin membantu anak perusahaan untuk bersaing dalam pasar asing dengan mempertahankan biaya anak perusahaan yang rendah. Di sisi lain, mebebankan suatu harga transfer yang tinggi mungkin membantu MNC mengurangi laba pada negeri yang telah memperketat kendali pengiriman uang asing, atau mungkin memberikan kemudahan bagi MNC memindahkan pendapatan dari suatu negara yang memiliki tingkat pajak pendapatan yang tinggi ke suatu negara dengan tingkat pajak rendah (tax haven country).
Penelitian akhir-akhir ini telah menemukan bahwa lebih dari 80% perusahaan-perusahaan multinsional (MNC) melihat transfer pricing sebagai suatu isu pajak internasional utama, dan lebih dari setengah dari perusahaan ini mengatakan bahwa isu ini adalah isu yang paling penting. Sebagian besar negara sekarang menerima perjanjian modal Organization of Economic Cooperation and Development (OECD), yang menyatakan bahwa harga-harga transfer sebaiknya disesuaikan dengan menggunakan standar arm’s-length, artinya pada suatu harga yang akan dicapai oleh pihak-pihak yang independen. Sementara perjanjian model tersebut diterima secara luas, terdapat perbedaan-perbedaan dalam cara negara-negara menerapkannya. Meskipun demikian, terdapat dukungan yang kuat di seluruh dunia terhadap suatu pendekatan untuk membatasi usaha-usaha oleh MNC untuk mengurangi kewajiban pajak dengan menetapkan harga-harga transfer yang berbeda dengan arm’s-length standard tersebut.
SUMBER :
http://wwwchychyfebri23.blogspot.com/2013/07/penetapan-harga-transfer.html
Prof. Gunadi. 2007. Penetapan Harga Transfer. LPFEUI
Perpajakan Akuntansi Internasional
PERPAJAKAN
INTERNASIONAL
Masing-masing
negara berhak untuk menentukan pajak dalam batas kenegaraannya yang
mengakibatkan perbedaan perpajakan di tiap-tiap negara, selain juga disebabkan
perbedaan budaya dan pemaksaan pajak. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan
dalam penentuan pajak dan penentuan biaya.
Keseimbangan
dan netralitas
Prinsip
equity menyatakan dalam kondisi sama pembayar pajak hendaknya dibebankan pajak
yang sama sedang netrality menyatakan pengaruh pajak hendaknya tidak memiliki
imbas dalam pengambilan keputusan bisnis.
Sumber
pendapatan
Sumber
pendapatan dikelompokkan dalam dua kelas yaitu sumber pendapatan dalam negeri
dan luar negeri. Sumber pendapatan luar negeri adalah hasil ekspor barang dan jasa
termasuk dari cabang di luar negeri dan dikenai pajak pada saat pendapatan
diakui. Pajak cabang LN dapat dikenakan dengan menggunakan dua metode yaitu
pendekatan teritorial dan worldwide. Pendekatan teritorial berprinsip pajak
dikenakan di negara asal di mana pendapatan di dapat. Pendekatan worldwide
dikenakan baik pada penghasilan dalam maupun luar negeri (pajak berganda).
Penentuan
biaya
Penentuan
biaya berpengaruh pada besar pajak. Jika R dan D dikapitalisasi maka pajak
penghasilan akan berlangsung selama masa pengakuan nilai sampai habis dalam
penghapusannya. Jika diperlakukan sebagai biaya hanya berpengaruh pada periode
tertentu sehingga berdampak pada pajak langsung. Perbedaan penentuan umur aset
akan menentukan besar biaya. Aset didepresiasi lebih pendek berakibat pada
biaya menjadi lebih besar dan pajak lebih kecil.
Tipe-tipe
pajak
1. Corporate
Income Tax, dua pendekatan yang digunakan sistem klasik yaitu pajak dikenakan
jika penghasilan sudah diterima dan dicatat subyek pajak. Dan sistem integral
yaitu mengeliminasi pajak berganda lewat dua metode yakni split rate dan
imputansi.
2. With
Holding Tax, penghasilan yang dihasilkan perusahaan anak di LN dikenakan pajak
negara itu, sedang dividen yang dikirim ke perusahaan dikenakan pajak negara
tempat perusahaan induk berada.
3. Indirect
Tax, pajak tidak langsung dikenal sebagai pajak pertambahan nilai. Konsep
mendasari adalah bahwa pajak dikenakan pada tiap tahap produksi. Pertambahan
nilai didapat dari penghasilan barang dikurang nilai input, tetapi PPn bukan
pajak penjualan.
4. Penghindaran
pajak berganda
Permasalahan pengenaan pajak terhadap
anak perusahaan di LN adalah kemungkinan terjadi pengenaan pajak ganda yaitu
saat penghasilan diakui dikenai pajak nnegara tersebut dan dikenai pajak negara
perusahaan induk saat penghasillan diakui oleh perusahaan induk.penghindaran
pajak dapat menggunakan metode :
1. Kredit
pajak, perusahaan dapat mengurangi beban pajak dengan dollar for dollar basis.
2. Traktat
pajak, perbedaan filosofi pembebanan pajak menimbulkan treaty untuk
meminimisasi pajak berganda, melindungi hak amsing-masing negara dalam memungut
pajak dan menyediakan acuan untuk memutuskan suatu masalah.
Perpajakan
USA untuk sumber pendapatan luar negeri
Pendapatan
dibagi dua :
1. Pendapatan
dari impor dan ekspor barang jasa perusahaan induk
2. Pendapatan
dari cabang di luar negeri
Prinsip
terkait adalah prinsip penangguhan dan prinsip kredit pajak.
Konsep
Tax Haven, ialah tempat orang asing menerima pendapatan atau aset tanpa
membayar tarif pajak tinggi.
Controlled
Foreign Corporation, perusahaan USA dapat memilih untuk memproduksi, menjual
melalui perusahaan anak di LN.
Pendapatan
Cabang, hukum pajak di USA memiliki qualified business unit yang dibagi dua
bagian yaitu penghasilan didistribusikan ke kantor pusat dan penghasilan
ditahan di LN tempat QBU berada.
Insentif
Pajak
1. Insentif
untuk menarik eksportir agar ekspor dapat bersaing di LN
2. Insentif
bagi investor asing agar menanamkan modal karena ada keringanan pajak.
3. Insentif
lain adalah zero rate namun bukan berarti tak dikenai pajak. Jika sektor telah
kompetitif maka tarif dinaikkan.
Perusahaan
penjualan luar negeri
Foreign
sales corporation harus memenuhi tuntutan :
1. Berbentuk
korporasi dan memiliki kantor pusat di LN
2. .Perusahaan
secara substantif ekonomis bukan hanya legal
3. Memiliki
min.25 pemegang saham
4. Ekspor
dilakukan di luar USA
Perencanaan
pajak internasional
Ekspor,
FSC memberi kesempatan dan menyediakan keuntungan pajak. Jika perusahaan
menentukan lisesnsi untuk teknologi LN harus memperhatikan with holding tax dan
tax treaty.
Cabang, kerugian umum terjadi pada tahun pertama dan digunakan perusahaan induk untuk mengurangi beban pajak.
Cabang, kerugian umum terjadi pada tahun pertama dan digunakan perusahaan induk untuk mengurangi beban pajak.
Perusahaan
anak, keuntungan anak perusahaan belum dikenakan pajak sebelum dibagikan dalam
bentuk pendapatan ke perusahaan induk tapi kerugian tak dapat dikompensasi ke
perusahaan induk.
Lokasi untuk operasi LN, berhubungan dengan insentif pajak, tarif pajak, dan tax treaty.
Lokasi untuk operasi LN, berhubungan dengan insentif pajak, tarif pajak, dan tax treaty.
Sumber :
http://noeryz.blogspot.com/2014/03/akuntansi-perpajakan-internasional.html
Review Akuntansi International
MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL
REVIEW
Tugas
ini untuk memenuhi salah satu:
Mata
Kuliah : Akuntansi Internasional
Dosen
: Diniyarti Wulandari
Di susun oleh :
Ari Ramli Yusuf (29210606)
Dani Fitriansyah (21210692)
Erlangga Ferdinand (28210218)
M. Faqih (24210496)
Rizky Maulana P (26210178)
Syarif Saefullah (26210788)
Wendy Asmoro (28210473)
PENDAHULUAN
1.1 Harmonisasi Akuntansi Internasional
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit Survei Harmonisasi Internasional
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit Survei Harmonisasi Internasional
1.2 Perbedaan Antara Harmonisasi dan
Standarisasi
A. Harmonisasi
Ø Proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam
Ø Tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua
Ø Tetapi mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
Ø Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka
B. Standarisasi
Ø Penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit
Ø Penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi
Ø Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara
Ø Lebih sukar untuk diimpelemntasikan secara internasional
A. Harmonisasi
Ø Proses untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam
Ø Tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua
Ø Tetapi mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
Ø Hamonisasi jauh lebih fleksibel dan terbuka
B. Standarisasi
Ø Penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit
Ø Penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi
Ø Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara
Ø Lebih sukar untuk diimpelemntasikan secara internasional
1.3
Keuntungan Harmonisasi Internasional
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik atas Standar Internasional
Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik atas Standar Internasional
Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
1.4
Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau politis
2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
3. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
Standar akuntansi internasional digunakan sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau politis
2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong secara professional)
3. Keputusan oleh badan pembuat standar akuntansi internasional
1.5
Organisasi Internasional Utama yang Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1. Badan Standar Akuntansi International (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC)
7.
Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.
Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari:
Ø Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
Ø Tranparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
Ø Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
Ø Meningkatkan investasi
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global yatitu :
Ø Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standard pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal
Ø Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
Ø Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
Ø Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
Demikian peran regulator dalam mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju ke IFRS . “Perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang terpadu,” kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar Nasional IFRS di Jakarta.
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1. Badan Standar Akuntansi International (IASB)
2. Komisi Uni Eropa (EU)
3. Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6. Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC)
7.
Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah
1. Untuk mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kearah solusi berkualitas tinggi
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan Internasional IFRS.
Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari:
Ø Memastikan bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
Ø Tranparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
Ø Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
Ø Meningkatkan investasi
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global yatitu :
Ø Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standard pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal
Ø Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
Ø Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
Ø Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
Demikian peran regulator dalam mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju ke IFRS . “Perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang terpadu,” kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar Nasional IFRS di Jakarta.
1.6 Analsis Laporan Keuangan Internasional
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah
kinerjanya dapat dipertahankan. Analisa rasio mencakup mencakup perbandingan
rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama,
perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang
lain, dan perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis ini
memberikan masukan terhadap derajat perbandingan dan relatif pentingnya pos-pos
laporan keuangan dan dapat membantu dalam mengevaluasi efektifitas kebijakan
operasi, investasi, pendanaan dan retensi laba yang diambil manajemen.
Kerangka Analisis Laporan Keuangan
Variabel Lingkungan
Sistem akuntansi sebuah negara dibentuk oleh lingkungan tempat perusahaan
tersebut beroperasi. Banyak variabel yang dibahas, termasuk pendanaan
eksternal, keterkaitan politik dan ekonomi dengan negara lain. Sistem legal,
tingkat inflasi, ukuran dan kompleksitas bisnis, kecanggihan manajemen dan
komunitas finansial, serta tingkat pendidikan secara umum.
1.7 Perpajakan
Internasional
Masing-masing negara berhak untuk menentukan pajak
dalam batas kenegaraannya yang mengakibatkan perbedaan perpajakan di tiap-tiap
negara, selain juga disebabkan perbedaan budaya dan pemaksaan pajak. Perbedaan
tersebut meliputi perbedaan dalam penentuan pajak dan penentuan biaya.
Keseimbangan dan netralitas
Prinsip equity menyatakan dalam kondisi sama
pembayar pajak hendaknya dibebankan pajak yang sama sedang netrality menyatakan
pengaruh pajak hendaknya tidak memiliki imbas dalam pengambilan keputusan
bisnis.
Sumber pendapatan
Sumber pendapatan dikelompokkan dalam dua kelas
yaitu sumber pendapatan dalam negeri dan luar negeri. Sumber pendapatan luar
negeri adalah hasil ekspor barang dan jasa termasuk dari cabang di luar negeri
dan dikenai pajak pada saat pendapatan diakui. Pajak cabang LN dapat dikenakan
dengan menggunakan dua metode yaitu pendekatan teritorial dan worldwide.
Pendekatan teritorial berprinsip pajak dikenakan di negara asal di mana
pendapatan di dapat. Pendekatan worldwide dikenakan baik pada penghasilan dalam
maupun luar negeri (pajak berganda).
Penentuan biaya
Penentuan biaya
Penentuan biaya berpengaruh pada besar pajak. Jika
R dan D dikapitalisasi maka pajak penghasilan akan berlangsung selama masa pengakuan
nilai sampai habis dalam penghapusannya. Jika diperlakukan sebagai biaya hanya
berpengaruh pada periode tertentu sehingga berdampak pada pajak langsung.
Perbedaan penentuan umur aset akan menentukan besar biaya. Aset didepresiasi
lebih pendek berakibat pada biaya menjadi lebih besar dan pajak lebih kecil.
SUMBER
:
Langganan:
Postingan (Atom)