Kamis, 26 Mei 2011

Kebijakan Pemerintah SBY-Boediono

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan SBY-Boediono dinilai lebih berorientasi pasar meski tetap memegang teguh pentingnya peran pemerintah dalam ekonomi meski terbatas.
Demikian disampaikan pengamat ekonomi INDEF, Fadli Hasan, saat memberikan penilaian arah kebijakan ekonomi ke tiga pasangan capres dan cawapres dari tiga aspek di Jakarta, Selasa (2/6). "Saya nilai dari aspek peranan pemerintah dalam ekonomi, kebijakan investasi dan perdagangan, dan makro ekonomi," katanya.
Sementara untuk pasangan Mega-Prabowo, Fadli menilai mereka lebih berorientasi pada intervensi pemerintah yang besar dan pasar yang lebih sedikit. "Pasangan JK-Win tidak antipasar, tetapi pemerintah tetap memiliki peranan jika pasar tidak bekerja dengan baik," kata Fadli.
Soal aspek kedua, kebijakan investasi dan perdagangan, menurut Fadli, pasangan Mega-Prabowo akan banyak melakukan proteksi terhadap industri dalam negeri. Sedangkan JK-Win berpendapat bahwa pihak asing tetap bisa berpartisipasi, tetapi pemerintah tetap melakukan pemberdayaan industri dalam negeri.
"SBY-Boediono akan mendorong pasar lebih aktif untuk globalisasi. Karena globalisasi dianggap memberi manfaat banyak orang," ucapnya.
Sedangkan untuk aspek ketiga, makro ekonomi, SBY-Boediono akan menjaga stabilitas makro, inflasi yang terkendali, dan defisit anggaran yang kecil. Sedangkan JK-Win lebih menggerakkan sektor rill meskipun inflasi lebih tinggi.
"Pasangan Mega-Prabowo akan memberikan anggaran besar-besaran untuk menggerakkan sektor rill," katanya.
Namun, dari semua pandangan terhadap ketiga calon tersebut, Fadli menolak berkomentar konsep ekonomi mana yang paling baik. "Saya tidak ingin memilih pasangan mana yang paling baik," ucapnya.

Sumber : http://www.kompas.com/lipsus112009/kpkread/2009/06/02/18061897/SBY.Boediono:.Peran.Pemerintah.Penting.dalam.Ekonomi